TIGA FARIABEL PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Generasi
penerus bangsa terletak dipundak generasi muda/peserta didik, jika peserta
didik baik maka bangsa akan baik pula, tapi jika peserta didik buruk maka akan
buruk pula bangsanya. Melihat keberlangsungan masa depan suatu bangsa tertumpu
pada generasi muda/peserta didik, maka setiap peserta didik membutuhkan
kemampuan dan kesiapan untuk itu semua.
Pendidikan
merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental
maupun moral. Dengan demikin, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapkan
peserta didik dengan kemampuan dan keahlian yang diperlukan agar memiliki
kemampuan dan kesiapan untuk terjun ke tengah masyarakat/lingkungan. Tujuan dari pendidikan merupakan sebagai
proses pembentukan diri peserta didik dan membantu mengembangkan
diri serta potensi yang dimilikinya secara maksimal.
B.
Sub
Pembahasan
Dari
latar belakang diatas penulis menarik sub pembahasan yang akan diangkat menjadi
pembahasan makalah ini yaitu: apasaja tiga variabel pembelajaran?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menjadi bahan
pertimbangan bagi para calon/para pendidik dalam melaksanakan suatu pembelajaran setelah mengetahui dan memahami
apa saja tiga variabel pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Taksonomi
Variabel Pembelajaran
Kata taksonomi diambil dari
bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos
yang berarti aturan.[1]
Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu.
Dalam pendidikan,
taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan, dalam hal ini,
tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotor.[2]
Kembali pada taksonomi variable
pembelajaran, Banyak upaya yang dilakukan ilmuwan pembelajaran dalam
mengklasifikasikan variabel dalam pembelajaran, misalnya yang dikemukan
Regeluth, dkk (1977). Klasifikasi variabel pembelajaran ini terbagi atas 3
variabel, yaitu : kondisi pembelajaran, metode pembelajaran dan hasil
pembelajaran.[3]
B.
Kondisi
Pembelajaran
Kodisi
pembelajaran dapat didefenisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek
penggunaan metode tertentu untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran
dapatjuga dikatakan dengan keadaan riil dilapangan atau keadaan pada saat
terjadinya proses pembelajaran, sebab kondisi pembelajaran selalu berubah-ubah.
Atas
dasar ini, Regeluth dan Merrill(1979) mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran
menjadi 4 kelompok yaitu[4]:
a.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran pada hakikatnya mengacu kepada hasil pembelajaran apa yang
diharapkan.
Karakteristik
bidang studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan
landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran.
b.
Kendala
Kendala
adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti watu, media, personalia, dan uang. Kendala
seringkali ditemukan seorang pendidik dalam menjalani kegiatan belajar dan
pembelajaran. Terkadang pendidik sangat kesulitan untuk memilih media dalam
pembelajaran. Sedang media adalah sesuatu yang memiliki arti yang cukup
penting, sebab dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yan disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
c.
Karekteristik
Media Pembelajaran
d.
karakteristik Peserta Didik
Karakteristik setiap peserta didik adalah aspek-aspek atau
kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivaasi belajar dan kemampuan awal
(hasil belajar) yang telah
dimilikinya. Karakteristik ini akan berpengaruh dalam pemilihan strategi
pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya
komponen-komponen strategi pengajaran, agarsesuai dengan karakteristik
perseorangan peserta didik yang bermacam-macam menuntut guru untuk strategi
dalam pembelajaran dan pengelolaan
pembelajaran. Bagaimanapun juga, tingkat tertentu,
mungkin sekali suatu variabel kondisi akan mempengaruhi setiap
di samping pengaruh utamaya pada strategi pengelolaan pembelajaran.
C.
Metode
Pembelajaran
Metode pembelajaran didefinisikan
sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda
di bawah kondisi yang berbeda. Metode pembelajaran ini diacukan sebagai
cara-cara yang dapat digunakan dalam kondisi tertentu untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan.
Cara-cara ini disebut juga sebagai
strategi pembelajaran. Variabel metode atau strategi pembelajaran ini merupakan
variabel yang paling esensial akan keberadaan pembelajaran. Karena variabel
kondisi dan variabel tujuan merupakan variabel yang tidak bisa diubah dan harus
diterima sebagai barang jadi, dan selanjutnya dipakai sebagai pijakan kerja.
Peluang yang tinggal hanyalah bagaimana memanipulasi variabel metode
pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Variabel
metode pembelajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi 3 jenis yaitu[5]:
a.
Organizational Srategy
(Strategi
pengorganisasian)
Metode
adalah untuk mengorganissi isi bidang studi yang telah dipilih untuk
pembelajaran. Mengorganisasi mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi,
penataan isi, pembuatan diagram, format, dll. yang setingkat dengan itu.
b.
Delivery Strategy
(penyampaian)
Metode
Delivery Strategy adalah untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik dan atau menerima serta merespon masukan yang berasal dari
peserta didik. Sumber belajar merupakan bidang kajian utama dari strategi ini.
c.
Management Strategy
(Strategi
pengelolaan)
Metode
adalah untuk menata interaksi antara peserta didik dan variable metode
pembelajaran yang lain. Variabel strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.
Strategi pengorganisasian pebelajaran dibedakan menjadi strategi pengorganisasian
pada tingkat makro dan mikro.
D.
Hasil
Pembelajaran
Hasil
pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang
nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda, variable hasil
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu[6]:
a.
Keefektifan (Effectiveneess).
Keefektifan
pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si-belajar. Ada 4 aspek penting
yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pembelajaran yaitu:
1)
kecermatan
penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut tingkat kesalahan.
2)
kecepatan unjuk
kerja.
3)
tingkat alih
belajar.
4)
tingkat retensi
dari apa yang dipelajari.
b.
Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi
pembelajaran biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang
dipakai peserta didik dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
c.
Daya Tarik
Pembelajaran.
Daya
Tarik Pembelajaran biasanya bidang ini diukur dengan mengamati kecenderungan peserta
didik untuk tetap/terus belajar. Daya tarik pembelajaran erat kaitannya dengan
daya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan
mempengaruhi keduanya. Itulah sebabnya pengukuran kecenderungan peserta didik
untuk terus dan atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses
pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi.
Dari tiga variabel diatas kita dapat
mengukur keberhasilan pendidik dalam mengajar, apakah pembelajaran pendidik
sudah evektif, evesien dan memiliki daya tarik. ciri pembelajaran yang baik
apabila pembelajaran tersebut efektif, artinya peserta didik telah mencapai
tujuan dari apa yang disampaikan oleh gurunya.
Kemudian evesien, sudahkah waktu yang
ditentukan mencukupi dalam penyampaian materi pembelajaran, dan apakah biyaya
yang diperlukan dalam pembelajaran tadi sesuai dengan apa yang telah direncanakan
Selanjutnya adakah pembelajaran yang
disampaikan memiliki dayatarik tersendiri bagi siswa, apabila pembelajaran
tersebut memberikan kesan kepada peserta didik dan peserta didik cenderung
untuk mencernai/mudah memahami dan bisa mencernai pembelajaran tersebut, maka
pendidik telah berhasil dalam melaksanakan pembelajarannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variabel
pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu :
1. Variabel
kondisi pembelajaran, yaitu faktor faktor yang mempengaruhiefek metode dalam
meningkatkan hasil pembelajaran. Reigeluth dan Merrill mengelompokkan variabel kondisi pembelajaran menjadi tiga yaitu :
~
Kondisi pembelajaran.
~
Metode pembelajaran
~
Hasil pembelajaran
2. variabel
metode pelajaran, yaitu: cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda. Variabel metode
pembelajaran diklasivikasikan menjadi tiga, yaitu :
~
Strategi
pengorganisasian.
~
Strategi
penyampaian
~
Strategi
pengelolaan
3. Variable
hasil pembelajaran, yaitu : semua efek yang dapat dijadikan sebagai indicator
tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi yang
berbeda.variabel ini juga diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
~
Keevektifan
~
Efesien
~
Daya tarik
Variabel kondisi dan metode adalah
variabel bebas dan parameter kedua variabel
ini berinteraksi untuk menghasilkan
efek pada variabel hasil pembelajaran, sebagai variabel tergantung. Efek
ini bisa berupa efek yang sengaja dirancang; karena itu ia merupakan efek yang
diinginkan, dan bisa juga berupa efek nyatasebagai hasil penggunaan metode
pengajaran tertentu. Bila acuan pembelajaran adalah pada efek atau hasil
pengajaran yang diinginkan, maka hasil
ini harus ditetapkan lebih dulu sebelum menetapkan metode pembelajaran. Jadi,
metode pembelajaran yang dipilih adalah metode yang optimal untuk mencapai
hasil yang telah ditetapkan. Langkah akan terbalik, apabila acuan pengajaran
adalah pada efek atau hasil pengajaran yang nyata. Metode pengajaran yang
akan dipakai ditetapkan lebih dulu, kemudian garu mengamati hasil pengajaran
sebagai akibat dari penggunaan metode itu dibawah kondisi pengajaran yang ada.
B. Saran
Dari pembahasan tentang taksonomi Variabel
Pembelajaran maka disarankan kepada calon/para pendidik untuk melaksanakan
variabel-variabel tersebut sesuai dengan pengklasifikasian variabel, sehingga
dalam kegiatan pembelajaran seorang pendidik mampu melihat aspek-aspek apa
saja yang ada pada pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/106458116/tiga-variabel-pembelajaran,
diakses pada 05/01/2015 pukul 20:12 wib.
https://bungsunda88.wordpress.com/2013/10/09/taksonomi-dalam-pembelajaran/, diakses pada 01/12/2014 pukul 20:21 Wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi,
diakses pada 01/12/2014 pukul 20:45 wib.
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi, diakses pada
01/12/2014 pukul 20:45 wib.
[2] Ibid.
[3]https://bungsunda88.wordpress.com/2013/10/09/taksonomi-dalam-pembelajaran/, diakses pada 01/12/2014 pukul 20:21 Wib
[4] Ibid.
[5]https://www.scribd.com/doc/106458116/tiga-variabel-pembelajaran, diakses pada 05/01/2015
pukul 20:12 wib.
[6] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar